24 November 2014

Pengalaman Obsesif-kompulsif (OCD)

Bismillahhirrahmannirrahim

Assalamualaikum

Pada hari ini saya memberanikan diri untuk mempublikasikan penyakit yang selama ini saya idap ke seluruh dunia :D, sebenarnya saya sudah menceritakan penyakit yang saya idap ini pada ibu, adik dan 5 orang teman saya, tapi itu belum cukup, saya ingin seluruh dunia tahu mengenai penderitaan saya (tida penting amat)
Menurut Wikipedia, Obsesif-kompulsif (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran mengganggu yang menghasilkan kegelisahan, ketakutan, atau kekhawatiran. Ciri-cirinya adalah perilaku berulang untuk mengurangi kecemasan tersebut.

Gejala OCD sudah saya alami sejak kecil bahkan sebelum saya masuk SD, gejala yang saya alami pada waktu itu adalah
  1. Menyentuh benda yang diperintahkan oleh sesuatu yang ada di pikiran sebanyak 3 kali
  2. Menyentuh apa yang diperintahkan oleh sesuatu yang ada di pikiran saya untuk menyentuh tepat di bagian tengah pada benda yang diperintahkan oleh sesuatu yang ada di pikiran saya, tepat ditengah yang saya maksud bisa tepat ditengah dari kiri dan kanan suatu benda, tepat ditengah pusat benda atau tepat ditengah dari kiri dan kanan suatu benda ditambah tepat ditengah pusat benda
  3. Sesuatu yang ada di pikiran saya menantang saya untuk melakukan sesuatu, seperti ditantang untuk meloncati kursi panjang yang ada di rumah saya 
  4. Saya selalu disuruh untuk menghitung jumlah huruf pada suatu kata atau kalimat yang saya temui
Ketika saya kecil saya selalu menuruti apa yang diperintahkan oleh sesuatu yang ada di pikiran saya, saya menjalani hidup bersama OCD tanpa menyadari bahwa saya berbeda dari anak-anak lainnya, tidak ada pertanyaan dari diri saya mengenai apakah yang saya alami itu juga dialami oleh anak-anak lainnya?!

Masa-masa SMK adalah masa-masa ketika OCD benar-benar membuat saya tersiksa, pada waktu itu saya mengalami gejala-gejala OCD seperti:
  1. Saya diperintah oleh iblis yang ada dalam pikiran saya untuk menyentuh piring, mangkuk atau apapun yang menjadi wadah Mie yang sedang saya makan tepat di bagian yang diperintah oleh iblis yang ada dalam pikiran saya, kalau tidak dilakukan katanya yang saya makan itu adalah cacing :(, kadang ditentukan juga jumlah sentuhannya dan jumlah sentuhannya harus ganjil, kalau menurut iblis yang ada dalam pikiran saya sentuhan yang saya lakukan tidak benar maka harus diulangi lagi dan jumlah sentuhannya ditambah jumlah sentuhan sebelumnya harus ganjil
  2. Ketika sedang masa-masa ujian, saya sering disuruh untuk melihat wajah seseorang beberapa kali dan jumlahnya harus ganjil kalau menurut si iblis saya melakukan dengan tidak benar maka saya harus mengulanginya lagi dan jumlah sentuhannya ditambah jumlah sentuhan sebelumnya harus ganjil, jika saya tidak melakukannya atau tidak melakukannya dengan benar maka saya akan mengalami ujian dengan tidak lancar dan hasil ujian saya akan jelek.
  3. Menghitung jumlah huruf yang ada di running text sebanyak kalimat atau kata yang diperintahkan oleh si iblis, apabila jumlah huruf yang saya hitung adalah ganjil maka hal baik akan menimpa saya tetapi jika genap maka hal buruk akan menimpa saya
  4. Saya selalu dituntut untuk melakukan segala sesuatu dengan sempurna jika tidak, saya adalah orang pecundang atau hal buruk akan menimpa saya, saya paling benci pelajaran yang ada menggambar-menggambarnya, misalnya menggambar grafik, iblis yang ada dalam pikiran saya menuntut saya untuk menggambar grafik tersebut dengan sempurna, misal garisnya harus dibuat dengan sangat lurus, rapi dan bersih.
  5. Saya sering shalat berkali-kali sampai si iblis mengatkan kalau shalat saya sudah sempurna kalau tidak saya adalah orang yang sangat berdosa
  6. Saya sering disuruh mencuci tangan saya ketika saya menyentuh sesuatu yang jijik menurut menurut si iblis
  7. Saya dituntut untuk menjadi nomor satu dan terbaik dalam segala hal
  8. Dan masih banyak lagi :( 
Ketika masa SMK itulah saya mulai mempertanyakan apakah yang saya alami ini normal? apakah orang lain mengalami hal yang sama?, pada masa-maa itu saya suka menyebut sesuatu yang ada di pikiran saya dengan sebutan "iblis", pada saat itu saya masih belum mencari tahu apakah yang saya alami adalah hal yang normal dan dialami oleh orang lain juga atau tidak?!.

Ketika masa-masa kuliah saya mulai mendapat pencerahan mengenai apa yang saya alami, berawal dari status teman facebook saya yang membuat status yang menceritakan tentang anaknya yang mengidap OCD, dia menuliskan gejala-gejala yang dialami anaknya di statusnya tersebut dan gejalanya mirip dengan apa yang saya alami hanya berbeda objek dan cara ritual OCDnya, kemudian saya mengirim pesan ke teman saya dan mengobrol mengenai apa yang anaknya alami, kemudian saya memberanikan diri untuk mengatakan bahwa saya juga mengalami hal yang sama, dari percakapan tersebut saya seperti mendapat pencerahan mengenai apa yang saya alami, saya mulai mencari info-info di internet mengenai OCD dan cara menyembuhkannya. Berdasarkan info-info yang saya dapat dan sesuai dengan dugaan saya, untuk menyembuhkan OCD kita harus ke psikiater kemudian melakukan terapi dan minum obat-obatan :( dan mempunyai kemauan keras untuk melawan iblis OCD yang ada dalam pikiran kita, yang bisa saya lakukan sekarang hanya berusaha keras untuk mengendalikan OCD dengan sugesti tandingan dan logika-logika sederhana yang kadang berhasil kadang tidak, misalnya, kalau OCD menyuruh saya untuk menyentuh mangkok atau piring mie sebanyak 3 kali maka saya akan melawan dengan memberi sugesti "Lawan, itu hanya OCD!!!, yang kamu makan itu Mie bukan cacing, masa kalau tidak menyentuh mangkok 3 kali akan berubah jadi cacing" hanya hal sederhana itu yang baru saya bisa lakukan, karena kalau untuk berobat saya belum punya uang :(, tapi berdasarkan info yang saya dapat ada juga yang bisa mengendalikan OCD tanpa harus pergi ke psikiater asal ada kemauan keras untuk mengendalikannya.

Saya tidak tahu apakah tulisan ini bermanfaat atau tidak bagi orang lain :D, tapi bagi saya, setelah menuliskan pengalaman mengidap OCD di blog saya jadi lebih punya energi untuk menghadapi OCD saya. Semoga pengidap OCD lainnya membaca tulisan saya dan berbagi kisah unik OCDnya dan kita bisa saling memberi semangat dan tips untuk menghadapi OCD :)

3 comments:

Pengumuman